ujian , musibah dan cobaan

 

 Ustad Iskandar zulakarnaen tentang ujian, cobaan

bismillahirrahmanirrahim asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh alhamdulillah wausolli 
waallim ala rasulillah wa ala alihi wasohbihi wanwalah wala haula walaquwwata illa billah wba'
 
para jemaah sekalian pemirsa Ibaska TV di mana pun antum berada alhamdulillah Alhamdulillahiabbil alamin atas karunia-Nya di malam hari ini kita Allah pertemukan lagi di kajian kita membahas kitab ahlusunah wal jamaah terkait akidah dan di malam hari ini kita akan masuk di bab kedua terkait manhaj ahlusunah fisuluk wal akhlak terkait bagaimana ahlusunah dalam bersuluk berakhlak ya dan ini sangat penting karena kita di dunia ini dikenal sebagai ahlusunah karena suluk dan akhlak kita dan di bab kedua ini kita akan masuk ke tema tentang bagaimana ahlusunah sikapnya dalam menghadapi ujian musibah dan cobaan yang dihadapi selama di dunia 
ini selama dia hidup dan suatu hal yang maklum yang kita ketahui bersama bahwasanya tidak ada satuun manusia di dunia ini yang hidup tanpa ujian semua orang 
semua manusia menghadapi ujiannya masing-masing maka beruntunglah ahlusunah umat Islam yang mana dalam menghadapi ujian kita ada bimbingannya ada tuntunannya supaya kita tidak jatuh pada yaas atau keputusasaan sehingga kita dituntun dalam Islam ini dalam menghadapi ujian dan cobaan tidak keluar dari koridor dan syariat Islam tib kita akan membaca kitabnya bismillahirrahmanirrahim qala al muallif rahimahullahu taala wa nafaana biulumihi fidarini amin wa ahlus sunnati wal jamaah yusbituna fi mawaqifil imtihani wal ibtila termasuk sifat ahlusunah wal jamaah adalah mereka adalah orang-orang yang tegar yang teguh di dalam menghadapi ujian dan cobaan walika bisral bala wasukraraha warid bimurilq yaitu dengan cara mereka sabar ketika mendapatkan ujian mereka bersyukur
ketika mendapatkan kenikmatan dan mereka rida terhadap segala ketentuan allah Taala berfirman "Innama
yuwairuna ajrohum bighir hisab." Dan sesungguhnya akan ditetap ditetapi ganjarannya orang-orang yang  
bersabar dengan pahala yang tanpa hisab jadi orang yang bersabar itu pahalanya tidak ada batasannya tidak ada hitungannya saking sangat besarnya waqala Nabi shallallahu alaihi wasallam inna idomal jaza maidomil bala 
sesungguhnya besarnya ganjaran sesuai dengan kadar cobaan sesuai dengan besarnya cobaan semakin besar cobaannya dan semakin dia bisa bersabar maka semakin besar pula pahalanya wa inallaha idza ahabbaan
ibtalahum dan sesungguhnya Allah Taala ketika Allah mencintai suatu kaum Allah pasti akan mengujinya ini hal yang tidak bisa dirubah dari ketentuan Allah setiap hambanya Allah dia pasti mendapatkan ujian dari Allah untuk menguji seberapa besar seberapa dia sabat terhadap ketentuan Allah faman rodya falahu rid waman sakit
dia pula murkanya Allah Subhanahu wataala walyadzubillah tetapi yang perlu dicatat bahwasanya ahlusunah tidaklah mengharap-harapkan mendapatkan musibah kita tidak meminta Allah menurunkan bala kepada kita tetapi ketika kita mendapatkan musibah kita sabar dan khabat menghadapinya kita baca eeteksnya wahum la yas'alunallah taala albala ahlusunah tidak meminta kepada Allah untuk mendapatkan ujian ya sebagaimana orang-orang dulu amtir alahijaratan minasama ya Allah hujanilah kami dengan hujan batu dari langit ini wujud kedurhakaan penentangan dan menantang akan siksaan Allah dan kita ahlusunah tidaklah sebagaimana sikap
orang-orang kafir kita tidak meminta ujian tidak meminta musibah dari Allah dan kita tidak berangan-angan sama sekali untuk mendapatkan musibah liannahum amakaru karena kita sadar dengan keimanan kita kita enggak bisa memastikan kita itu bisa betul-betul tangguh menghadapinya tetapi tetap kita sebagai ahlusunah idulu sharu ketika kita mendapatkan ujian kita harus tetap bersabar qa Nabi sallallahu alaihi wasallam la tatamannau liqo al adu ya dalilnya apa janganlah kalian semua berangan-angan ingin bertemu musuh ya bertemu malapetaka was'allahaliah dan mintalah kepada Allah alafiah yaitu keselamatan kesejahteraan kemakmuran
kesehatan tetapi faidza laqitum lakitumuhum fasbiru akan tetapi walaupun tidak diminta namun Allah qadarkan kita menghadapi musuh menghadapi ujian menghadapi musibah fasbiru kalian sabarlahwamu anal jannata tahtailali suyuf sabda Rasulullah sallallahu alaihi wasallam dan ketahuilah bahwasanya surga itu di bawah bayang-bayang atau naungan pedang dalam menghadapi musuh harus ada jihad dalam kita membela kehormatan dan agama kita para jemaahullah perbedaan kita dengan orang-orang di luar sana ketika menghadapi musibah bahwasanya seberapa berat pun musibah yang kita hadapi kita yakin bahwasanya musibah itu ada akhirnya kita yakin bahwasanya tidak mungkin orang itu selalu setiap hari terus-menerus sampai akhir hayatnya mendapat musibah kita meyakini bahwasanya setelah musibah ini ada jalan keluarnya ada hikmahnya ada kenikmatannya allah berikan faraj kelonggarannya allah berikan jalankeluarnya allah Taala berfirman "Watarjuna minallahi ma la yarjun." Akan tetapi orang-orang beriman itu mengharap di sisi Allah apa-apa yang tidak mereka harap sama-sama kita dengan orang kafir mereka mendapat musibah kita juga
mendapat mereka mendapatkan kecelakaan kadang kita juga mendapatkan bedanya adalah kita ada harapan di sisi Allah kita ada harapan pahala surga kenikmatan di sisi Allah sementara mereka tidak mempunyainya maka wa ahlusunati wal jamaah lanatuna wala yasuna mir rahmatillahi taala mihan wasyadaid wal masib ahlusunah wal jamaah tidaklah mereka berputus asa frustasi dari rahmatnya Allah mereka tidak putus asa dari rahmatnya Allah almihan wasyadaid wal mas ketika mendapatkan ujian mendapatkan banyak cobaan dan mendapatkan banyak musibah lianallaha taala qod harika alal mukminin karena Allah taala mengharamkan
itu semua dari orang beriman allah mengharamkan orang-orang berputus asa dari rahmatnya Allah janganlah kalian berputus asa dari rahmatnya Allah karena tidak ada yang berputus asa dari rahmatnya Allah wasahmatillahul kafirun kecuali orang-orang yang kafir orang-orang yang sudah tidak mengharap rahmatnya Allah Subhanahu wa taala walakin yaisuna ayyamal bala ala amalil faraj alqorib w nasr almuakid akan tetapi mereka hidup dalam menghadapi musibah-musibah itu di hari-hari mereka mendapatkan cobaan alaamalil faraj tetapmereka ee optimis dalam akan dekatnya jalankeluarnya wasr al muakid dan mereka optimis bahwasanya pertolongan Allah pasti datang ya ini sikap ahlusunah selalu optimis bahwasanya cobaan ini akan segera berakhir liannahum yiquuna biwaillahirih karena mereka percaya waf ya yakin akan pertolongan Allah akan janjinya Allah dan mereka meyakini bahwasanya setiap ada kesulitan pasti setelahnya ada kemudahan dan mereka meyakini di balik setiap musibah maka setelahnya akan ada jalan keluarnya kemudian sikap ahlusunah
pula asbabil mihan fianfusih dan mereka berusaha untuk introspeksi mereka mencari apa salahnya saya barangkali musibah ini memang turun kepada saya akibat dosa-dosa saya dan mereka meyakini bahwasanya mereka punya persangkaan bahwasanya cobaan-cobaan yang datang kepada dia selama ini mungkin ada cobaan yang bertubi-tubi mendatangi dia tidaklah mengenai dia melainkan illa bima kasabat aidihim melainkan sebab dari ulahnya sendiri sebab dari dosanya sendiri sebab dari kemaksiatannya sendiri maka dengan itu Allah turunkan cobaannya untuk membersihkan dosa-dosanya dan itu termasuk rahmatnya Allah Taala ya jangan sampai orang itu nanti disiksa di neraka atau dia mendapatkan azab di kubur maka yang lebih utama dosa-dosa itu dibersihkan dulu di dunia dengan musibah yang menimpanya rasul Allah Subhanahu wa taala berfirman
"Wama asobakum mim musibatin fabima kasabat aidikum." Setiap musibah yang menimpa kalian itu adalah disebabkan dari ulah tangan kalian sendiri allah Taala juga berfirman "Ma asobaka min hasanatin faminallah."
Semua yang menimpamu dari kebaikan itu semuanya berasal dari Allah karunianya wasobiatin famin nafsik dan semua yang menimpamu dari keburukan itu sebab ulah kamu sendiri allah Taala juga berfirman dalam surah Thabah qul layusbana illa maaballahu lana katakan Muhammad "Tidaklah akan menimpa kita melainkan hal tersebut telah tertulis untuk kita." Maka para jemaahumullah intinya janganlah kita merasa bahwasanya
kita di dunia ini adalah orang yang paling menderita janganlah kita merasa bahwasanya di dunia ini adalah kita
ya saya ulangi allah itu tertawa dengan kelakuan sebagian hamba-hambanya yang mana mereka terburu-buru berputus asa padahal rahmatnya Allah pertolongannya Allah janjinya Allah itu sudah segera turun tapi dia dahului dengan sudah kedahuluan dengan putus asanya maka para jemah azakumullah dari hadis yang singkat itu kita bisa ambil beberapa pelajaran bahwasanya pertolongan Allah itu dekat jangan kita buru-buru berputus asa dalam menghadapi ujiannya Allah barangkali besok kalau tidak besok yo lusa kalau tidak lusa ya pekan depan kalau enggak pekan depan ya bulan depan kita terus berhusnudan kepada Allah kita terus menghadirkan menancapkan pada diri kita optimisme dan jangan sekali-kali bersuudan kepada Allah Subhanahu wataala kita optimis bahwasanya setelah ujian ini akan ada kemudahan bahwasanya setelah musibah ini akan ada jalan
keluar demikian kajian kita di malam hari ini semoga bisa diambil faedah dan manfaatnya wa akhir dakwana
alhamdulillahiabbil alamin Ustad Iskandar zulakarnaen tentang ujian, cobaan ttps://youtu.be/D6Morjn95pg?si=IWdmRcSsV5Y-xqT-asalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "ujian , musibah dan cobaan"

Posting Komentar