Pedoman Peran Desa Dalam Penyelenggaraaan PAUD
PMM ( PLATFORM MERDEKA MENGAJAR)
Apa Itu Platform Merdeka Mengajar?
Video Pengenalan Platform Merdeka Mengajar
Unduh/instal platform Merdeka Mengajar
Platform Merdeka Mengajar tersedia di Google Play Store dan dapat diinstal/diunduh pada perangkat Android minimal versi 5 (Lollipop) ke atas. Bagi Anda yang tidak memiliki perangkat Android dapat mengakses platform Merdeka Mengajar melalui web browser di laptop atau ponsel pintar Anda dengan alamat https://guru.kemdikbud.go.id/.
Video Tutorial Cara Instal, Masuk dan Keluar Akun Platform Merdeka Mengajar
Saat ini, terdapat beberapa menu yang dikelompokkan berdasarkan manfaatnya, yakni:
- Belajar Kurikulum Merdeka
- Kegiatan Belajar Mengajar
- Pengembangan Diri
- Mencari dan Berbagi Inspirasi
Belajar Kurikulum Merdeka
Pada bagian Belajar Kurikulum Merdeka, Anda bisa menemukan menu:
- Tentang Kurikulum Merdeka, yang berisi informasi pengenalan prinsip dasar dan konsep pembelajaran paradigma baru yang berpusat pada murid, serta informasi penerapan kurikulum dengan mempelajari profil pelajar pancasila dan capaian pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. Informasi lebih lanjut Tentang Kurikulum Merdeka dapat dilihat di sini.
- Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka, yang berisi kumpulan materi tentang Kurikulum Merdeka yang bisa Anda pelajari secara mandiri melalui Pelatihan Mandiri. Informasi lebih lanjut tentang Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka dapat dilihat di sini.
Kegiatan Belajar Mengajar
Pada bagian Kegiatan Belajar Mengajar, Anda bisa menemukan menu:
-
Asesmen Murid, yang berisi kumpulan paket soal asesmen diagnostik berdasarkan fase dan mata pelajaran tertentu, untuk membantu Anda mendapatkan informasi dari proses dan hasil pembelajaran murid. Informasi lebih lanjut tentang Asesmen Murid dapat dilihat di di sini.
-
Perangkat Ajar, yang memuat berbagai materi pengajaran untuk mendukung kegiatan belajar mengajar Anda, seperti bahan ajar, modul ajar, modul projek, atau buku teks. Informasi lebih lanjut tentang Perangkat Ajar dapat dilihat di di sini.
Pengembangan Diri
Pada bagian Pengembangan Diri, Anda bisa menemukan menu:
- Pelatihan Mandiri, yang memuat berbagai materi pelatihan yang dibuat singkat, agar Anda bisa melakukan pelatihan secara mandiri, kapan pun dan di mana pun. Informasi lebih lanjut tentang Pelatihan Mandiri dapat dilihat di di sini.
- Komunitas, yang berisi berbagai macam komunitas belajar di seluruh Indonesia dan dapat digunakan guru untuk berbagi praktik baik dan sarana belajar juga diskusi bersama dengan guru lainnya. Informasi lebih lanjut tentang Komunitas dapat dilihat di sini.
Mencari dan Berbagi Inspirasi
Pada bagian Mencari dan Berbagi Inspirasi, Anda bisa menemukan menu:
-
Video Inspirasi, yang berisi kumpulan video inspiratif yang dibuat oleh Kemendikbudristek dan para ahli, sebagai referensi untuk meningkatkan kompetensi Anda sebagai tenaga pendidik. Informasi lebih lanjut tentang Video Inspirasi dapat dilihat di di sini.
-
Bukti Karya, yang berfungsi sebagai tempat dokumentasi karya Anda untuk menggambarkan kinerja, kompetensi, serta prestasi yang dicapai selama menjalankan profesi guru maupun kepala sekolah. Informasi lebih lanjut tentang Bukti Karya dapat dilihat di di sini.
- Kumpulan Konten Unggulan, yang berisi konten-konten yang bisa menginspirasi Anda untuk menunjang profesi sebagai pendidik.
Tanya Jawab Seputar Platform Merdeka Mengajar
Penggunaan platform Merdeka Mengajar tidak diwajibkan. Namun, platform Merdeka Mengajar disediakan sebagai pendukung proses belajar bersama di kelas sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih kreatif, bermakna, dan berpusat pada murid.
Anda dapat menggunakan platform Merdeka Mengajar sebagai sumber mengajar, selama diselaraskan dengan kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran. Platform Merdeka Mengajar juga sebagai penunjang bagi Anda yang menerapkan Kurikulum Merdeka.
Tidak. Platform Merdeka Mengajar disediakan secara gratis. Namun, kuota jaringan internet untuk mengakses platform ditanggung oleh masing-masing pengguna.
Saat ini platform Merdeka Mengajar tersedia di perangkat Android minimal versi 5 (Lollipop). Namun jangan khawatir, pengguna iOS dapat mengakses platform Merdeka Mengajar di ponsel pintar maupun laptop Anda melalui web browser di https://guru.kemdikbud.go.id/.
Sedapat mungkin platform teknologi dirancang untuk dapat diakses dan digunakan dengan mudah oleh pihak sekolah.
Kemendikbudristek akan menyelenggarakan pelatihan literasi teknologi maupun pendamping teknologi yang berperan untuk membantu sekolah dalam mengadaptasi dan memanfaatkan platform teknologi, termasuk dalam aspek dasar pengoperasian perangkat TIK.
Kemendikbud juga menyediakan situs yang memuat panduan penggunaan platform yang dapat diakses kapan saja.
Melalui Google Play Store:
-
Buka Google Play Store pada ponsel Android Anda
-
Ketik "Merdeka Mengajar" di kolom pencarian
-
Klik Instal.
Melalui tautan:
-
Klik tautan https://bit.ly/platformmerdekamengajar di ponsel Android Anda
-
Klik Instal.
Perlu diketahui, platform Merdeka Mengajar adalah platform yang terus tumbuh dan berkembang untuk memberikan berbagai kemudahan bagi guru dalam mengajar, belajar, berkarya, dan menerapkan Kurikulum Merdeka sehingga platform Merdeka Mengajar akan terus melakukan pembaruan versi apabila terdapat penambahan fitur-fitur baru.
Untuk melakukan pembaruan versi platform Merdeka Mengajar, klik tautan https://bit.ly/platformmerdekamengajar lalu klik Update. Selain itu, Anda juga dapat mengikuti cara berikut:
- Buka Google Play Store
- Ketik “Merdeka Mengajar” di kolom pencarian, lalu klik Update.
Jika keterangan yang muncul bukan “Update”, melainkan “Uninstall”, artinya platform Merdeka Mengajar yang terpasang di gawai Anda sudah menggunakan versi terbaru dan tidak perlu melakukan pembaruan versi.
Melalui platform Merdeka Mengajar:
- Buka menu Pengaturan
- Pilih Pusat Bantuan
- Pilih browser untuk membuka halaman Pusat Bantuan
- Setelah masuk ke halaman Pusat Informasi, Anda bisa mencari informasi melalui artikel yang tersedia. Anda juga bisa mencari artikel melalui kata kunci yang bisa Anda masukan.
- Jika pertanyaan Anda belum terjawab dalam artikel, maka tekan tombol Hubungi Bantuan di kanan bawah halaman Pusat Informasi.
Melalui situs web Merdeka Mengajar:
- Masuk ke halaman https://guru.kemdikbud.go.id/
- Klik Kunjungi Pusat Bantuan di bawah halaman tersebut
- Setelah masuk ke halaman Pusat Informasi, Anda bisa mencari informasi melalui artikel yang tersedia. Anda juga bisa mencari artikel melalui kata kunci yang bisa Anda masukan.
- Jika pertanyaan Anda belum terjawab dalam artikel, maka tekan tombol Hubungi Bantuan di kanan bawah halaman Pusat Informasi.
Hal tersebut dapat terjadi karena koneksi internet yang tidak stabil atau platform yang belum diperbarui.
Untuk itu, silakan lakukan pengecekan berikut:
-
Pastikan koneksi internet stabil
-
Pastikan Anda memiliki aplikasi Merdeka Mengajar versi terbaru.
Jika kendala masih Anda alami setelah melakukan pengecekan, lakukan langkah-langkah berikut:
-
Hapus cache pada ruang penyimpanan aplikasi
-
Hapus dan instal ulang aplikasi Merdeka Mengajar
Bantu tingkatkan kualitas artikel ini dengan memberikan Like!
Silakan berikan umpan balik Anda mengenai artikel ini melalui sesi voting di bagian bawah halaman. Umpan balik Anda sangat berarti bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas informasi yang disajikan.
Cara memberikan umpan balik/vote:
- Temukan pertanyaan "Apakah artikel ini membantu?" di bagian bawah halaman ini
- Klik Sangat Membantu jika Anda merasa puas dengan informasi yang disajikan
Namun jika Anda belum puas dengan informasi yang disajikan, maka lakukan langkah berikut:
- Klik Tidak Membantu
- Pilih alasan mengapa belum puas
- Klik Kirim Tanggapan
AKUN BELAJAR.ID
LKJIP DISDIK 2021
KURSUS/
Disadur dari Direktorat Vokasi, Kemdikbud.go.id
Dunia pendidikan disamping melayani anak-anak usia skolah mulai dari PAUD , SD, SMP, SMK/SMA juga melayani peningkatan skill melalui kursus. Lembaga kursus ini dinaungi oleh Direktorat Vokasi Kemdikbud.go.id.
Untuk Mengembangkan potensi peserta didik menempuh ilmu sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya untuk menempuh ilmu sesuai dengan cita-cita dan harapan masa denpan dengan melalui program yang sudah disediakan salah satunya melalui program-program kursus antara lain :
Program PKK adalah program
layanan pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada pengembangan
keterampilan kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri, diberikan
kepada peserta didik agar memiliki kompetensi di bidang keterampilan
tertentu yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi untuk bekerja
dan
terserap di dunia usaha dan industri (DU/DI).
Program PKW adalah layanan
pendidikan melalui kursus dan pelatihan untuk memberikan bekal
pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkan sikap mental wirausaha
dalam
mengelola potensi diri dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal
untuk
berwirausaha.
3. UJK
Program UJK adalah Uji
kompetensi
yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) yang
diikuti oleh peserta didik kursus dan pelatihan serta warga
masyarakat
yang belajar mandiri untuk memperoleh sertifikat kompetensi.
Untuk lebih jelasnya bisa dibuka di web https://kursus.kemdikbud.go.id/layanan
RAPOR PENDIDIKAN, dan AKUN BELAJAR.ID
Selamat Datang di Rapor Pendidikan
Rapor Pendidikan menampilkan hasil asesmen dan survei nasional suatu satuan pendidikan (satdik) atau daerah.
Satdik
dan dinas dapat menjadikan Rapor Pendidikan sebagai acuan dalam
mengidentifikasi masalah, merefleksikan akarnya, dan membenahi kualitas
pendidikan secara menyeluruh.
Siapa yang dapat mengakses rapor pendidikan ?
Yang dapat mengakses Rapor Pendidikan hanyalah kepala dan operator satuan pendidikan serta pejabat dinas yang ditunjuk. Namun pada rilis berikutnya, tenaga pendidik juga akan diberikan akses untuk masuk ke platform Rapor Pendidikan.
- Klik tombol “Masuk sebagai Satuan/Dinas Pendidikan” di halaman ini (raporpendidikan.kemdikbud.go.id/)
- Pilih akun Google dengan alamat email berakhiran @dinas.belajar.id atau @admin.jenjang.belajar.id
SEKOLAH SEHAT
SUMBER https://uks.kemdikbud.go.id/sekolah-sehat/program-sekolah-sehat
Program Sekolah Sehat
Sehat Bergizi
- Pemahaman gizi seimbang atau Isi Piringku
- Pembiasaan makan dan minum dengan gizi seimbang
- Menghindari/meminimalisir makanan cepat saji; makanan/ minuman yang berpemanis, berpengawet, kurang serat, tinggi gula, garam, dan lemak.
- Pembinaan kantin sehat
Sehat Fisik
- Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) seminggu sekali
- Gerakan peregangan pada pergantian jam pelajaran
- Optimalisasi 4 L (Lompat, Lari, Lempar, Loncat) melalui permainan rakyat dan olahraga tradisional pada jam istirahat
- Optimalisasi intrakurikuler dan ekstrakurikuler olahraga
- Pembiasaan jalan kaki
Sehat Imunisasi
- Pemetaan status imunisasi
- Pemberian rekomendasi, dan
- Pelaksanaan imunisasi dasar lengkap bagi usia sekolah
Target Sasaran
- Sekolah Dasar seluruh Indonesia*
- Pendidik dan tenaga kependidikan
- Tim pembina dan pelaksana UKS
- Orang tua
- Masyarakat
*Sekolah Sehat akan dimulai dari jenjang SD untuk kemudian berkembang ke jenjang PAUD, SMP, SMA, SMK dan Sederajat
Sekolah Sehat dapat diraih, jika seluruh pihak berkolaborasi : Pemerintah, sekolah, sektor swasta/lembaga, peserta didik & orangtua serta komunitas
Perbedaan IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) , Strategi IKM, Peran PMM(Platform Merdeka Mengajar) dalam IKM, Tahapan IKM
Implementasi kurikulum Merdeka (IKM ) ada 3 yaitu :
Pilihan yang ditawarkan kepada satuan Pendidikan dalam IKM jalur mandiri Pilihan IKM jalur mandiri Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan untuk menentukan pilihan berdasarkan angket kesiapan IKM yang mengukur bagaimana kesiapan guru dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka.
Pada angket pendataan yang dikembangkan dan diisi oleh guru dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan tidak ada pilihan yang paling benar, semua akan menyesuaikan dengan kesiapan satuan pendidikan. Angket kesiapan memberikan pilihan yang paling sesuai terkait kesiapan satuan pendidikan, dimana semakin sesuai maka semakin efektif Implementasi Kurikulum Merdeka yang akan dilaksanakan di satuan pendidikan.
1. Pilihan pertama adalah Mandiri Belajar, pilihan yang memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan saat menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
2. Pilihan kedua yaitu Mandiri Berubah, pilihan yang memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan saat menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
3. pilihan ketiga yaitu Mandiri Berbagi, pilihan yang memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Strategi Implementasi Kurikulum Prototipe Jalur Mandiri
Kurikulum Merdeka yang menjadi kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) yang dimulai pada 2021 dengan kurikulum yang diterapkan pada Sekolah Penggerak. Pada tahun 2022 ini Kemendikburistek akan mencoba untuk melakukan pendataan yang nantinya akan menjadi dasar pada penerapan Kurikulum Merdeka ini kedepannya.
Ada beberapa strategi implementasi kurikulum prototipe jalur mandiri yang akan dijadikan tinjak lanjut dari kebijakan Kemendikburistek.
1. Strategi pertama, Rute Adopsi Kurikulum Prototipe Secara Bertahap, pendekatan strategi ini adalah bagaimana memfasilitasi satuan pendidikan mengenali kesiapannya sebagai dasar menentukan pilihan implementasi kurikulum prototipe serta memberikan umpan balik berkala (3 bulanan) untuk memetakan kebutuhan penyesuaian dukungan implementasi kurikulum prototipe dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
2. Strategi kedua, Menyediakan Asesmen & Perangkat Ajar (High Tech), pendekatan strategi yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang berfungsi dalam menyediakan beragam pilihan asesmen dan perangkat ajar (buku teks, modul ajar, contoh projek, contoh kurikulum) dalam bentuk digital yang dapat digunakan satuan pendidikan dalam melakukan pembelajaran berdasarkan kurikulum prototipe.
3. Strategi ketiga, Menyediakan Pelatihan Mandiri & Sumber Belajar Guru (High Tech), pendekatan strategi yang juga menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang berfungsi dalam melakukan pelatihan mandiri kurikulum prototipe yang dapat diakses secara daring oleh guru dan tenaga kependidikan untuk memudahkan adopsi kurikulum prototipe disertai sumber belajar dalam bentuk video, podcast, atau ebook yang bisa diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan (flashdisk).
4. Strategi keempat, Menyediakan Narasumber Kurikulum Prototipe (High Touch), pendekatan strategi yang digunakan dalam menyediakan narasumber kurikulum prototipe dari Sekolah Penggerak/SMK PK yang telah mengimplementasikan kurikulum prototipe. Pengimbasan bisa dilakukan dalam bentuk webinar atau pertemuan luring yang diadakan pemerintah daerah atau satuan pendidikan. Pertemuan luring bisa dilakukan dalam bentuk seminar tatap muka, workshop, maupun pertemuan lainnya yang di lakukan di daerah maupun satuan pendidikan.
5. Strategi yang terkahir adalah strategi kelima, Memfasilitasi Pengembangan Komunitas Belajar (High Touch), Komunitas belajar dibentuk oleh lulusan Guru Penggerak maupun diinisiasi Pengawas Sekolah sebagai wadah saling berbagi praktik baik adopsi kurikulum prototipe di internal satuan pendidikan maupun lintas satuan pendidikan.
Strategi Implementasi Kurikulum Prototipe Jalur
Mandiri yang diawali dengan pendataan yang dilakukan oleh
Kemendikburistek dimaksudkan untuk melihat
kesiapan satuan Pendidikan dalam mengimpelentasikan kurikulum merdeka.
Harapan dari pendataan ini adalah
Kemendikburistek dapat melihat sejauh mana kesiapan satuan Pendidikan
yang nantinya
akan mengimpelemtasikan kurikulum merdeka
kedepannya dan tuidak memaksakan implementasi secara massif.
Peran Platform Merdeka Mengajar dalam Impelemnatsi Kurikulum Merdeka
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengembangkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang merupakan platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk pendidik dalam mewujudkan Pelajar Pancasila yang memiliki fitur Belajar, Mengajar, dan Berkarya.
Platform Merdeka Mengajar menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka, dalam fitur Mengajar, ada fitur Perangkat Ajar yang dapat digunakan oleh Guru dan Tenaga Kependidikan dalam mengembangkan diri, saat ini tersedia lebih dari 2000 referensi perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka. Fitur asesmen murid yang dikembangkan untuk membantu guru dan tenaga kependidikan melakukan analisis diagnostik terkait kemampuan peserta didik dalam literasi dan numerasi dengan cepat sehingga dapat menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik.
Platform Merdeka Mengajar memberikan kesempatan yang setara bagi guru untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya kapan pun dan di mana pun guru berada. Fitur Belajar pada Platform Merdeka Mengajar memberikan fasilitas Pelatihan Mandiri yang memberikan kesempatan kepada gurud an tenaga kependidikan untuk dapat memperoleh materi pelatihan berkualitas dengan mengaksesnya secara mandiri. Fitur lain dari Belajar adalah Video Inspirasi, fitur ini memberikan kesempatan kepada Guru dan tenaga kependidikan bisa mendapatkan beragam video inspiratif untuk mengembangkan diri dengan akses tidak terbatas yang pada akhirnya adalah mengembangakn kualitas dari komptensinya dalam impelementasi kurikulum merdeka.
Platform Merdeka Mengajar mendorong guru untuk terus berkarya dan menyediakan wadah berbagi praktik baik. Fitur lainnya adalah Berkarya, dimana fitur ini adalah memberikan “Bukti Karya Saya” yang merupakan best praktis dari hasil impelemnatsi pembelajaran terutama terkait best praktis pembelajaran pada kurikulum merdeka, Guru dan tenaga kependidikan dapat membangun portofolio hasil karyanya agar dapat saling berbagi inspirasi dan berkolaborasi sehingga guru dapat maju Bersama.
PMM yang dikembangkan diharapkan mampu menjadi
partner guru dalam implementasi kurikulum merdeka dengan semangat
kolaborasi dan saling berbagi. Konten konten
yang dikembangkan oleh kemendikbudristek memberikan pemahaman lebih saat
implementasi dan pembelajaran di satuan
Pendidikan yang telah ikut serta dalam implementasi kurikulum merdeka.
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka
Kurikulum merdeka tidak dilaksanakan secara serentak dan massif, hal ini sesuai kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) yang memberikan keleluasaan satuan pendidikan dalam mengimplementasikan kurikulum. Beberapa program yang mendukung implementasi kurikulum merdeka (IKM) adalah adanya program Sekolah Penggerak (SP) dan Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggula (SMK-PK) dimana Kemendikburistek pada program tersebut adalah memberikan dukungan dalam impelentasi kurikulum prototipe (KP) dari dua kegiatan tersebut didapatkan pengalaman yang baik dalam mengimplementasikan KP sehingga menjadi praktik baik dan konten pembelajaran dari implementasi KP pada SP/SMK-PK terdidentifikasi dengan baik dan dapat menjadi pembelajaran abgi satuan Pendidikan lainnya.
Penyedian dukungan implenetsi KP yang diberikan oleh Kemendikburistek adalah bagaimana kemendikbudritek memberikan dukungan pembelajaran Implementasi KP secara mandiri dan dukungan pendataan Implementasi KP jalur mandiri, dari dukungan tersesbut akan mendapatkan calon satuan Pendidikan yang terdata berminat dan akan memperoleh pendampingan pembelajaran untuk implementasi KP Jalur Mandiri, sehingga Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas serta aktor lain dapat mengadakan kegiatan berbagi praktik baik implementasi KP dalam bentuk seminar maupun lokakarya secara mandiri.
Hasil pendataan yang dilakukan oleh Kemendikburistek memperoleh data kesiapan satuan Pendidikan dalam mengimpelentasikan KP jalur mandiri, satuan Pendidikan akan memperoleh dukungan yang baik dari kemendikbudristek dalam menjalankan implementasi KP Jalur Mandiri. Praktik-praktik baik dan konten pembelajaran dari implementasi KP Jalur mandirii teridentifikasi dengan jelas sehiangga menjadi fokus pada pendampingan oleh kememdikbudristek. Satuan Pendidikan yang mengimpelentasikan KP jalur mandiri akan memperoleh pengalaman dalam implementasi KP Jalur Mandiri.
SP/SMK-PK yang telah mengimplementasikan KP dapat saling memberikan praktik baik dan pembelajaran, saling berbagi praktik baik sehingga terbentuk jejaring dukungan antar guru dan tenaga kependidikan untuk berbagi konten pembelajaran dan praktik baik implementasi KP secara luas, komunitas yang berkembang mendukung Ekosistem Siap Menerapkan Kurikulum Prototipe Secara Nasional pada 2024 yang secara massif.
Sumbr IKM dari web kemdikbud.go.id https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/detail-ikm/
Program baru di Kemdikbud (Merdeka Belajar=22tahap), BOP/BOS, PIP, Sekolah Penggerak, Guru Penggerak, GLS( Gerakan Literasi Sekolah), UKS, Profil Pelajar Pancasila, Program Sekolah Penggerak,
Merdeka Belajar
Kebijakan Merdeka Belajar merupakan langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila. Sampai dengan akhir Nov 2022 terdapat 22 episode Merdeka Belajar yang telah diluncurkan. Mau tahu apa saja kebijakannya?
Episode 1 - Asesmen Nasional, USBN, RPP dan PPD,
Episode 2 - Kampus Merdeka
Episode 3 - Perubahan Mekanisme Dana BOS
Episode 4 - Program Organisasi Penggerak
Episode 5 - Guru Penggerak Episode 6 - Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi
Episode 7 - Program Sekolah Penggerak
Episode 8 -SMK Pusat Keunggulan
Episode 9 - KIP Kuliah Merdeka
Episode 10 - Perluasan Program Beasiswa LPDP
Episode 11 - Kampus Merdeka Vokasi
Episode 12 - Sekolah Aman Berbelanja dengan SIPLah
Episode 13 : Merdeka Berbudaya Dengan Kanal Indonesiana
Episode 14 : Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual Merdeka Belajar .
Episode 15 : Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar Merdeka Belajar .
Episode 16 : Akselerasi dan Peningkatan Pendanaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Kesetaraan
Episode 17 : Revitalisasi Bahasa Daerah
Episode 18 : Merdeka Berbudaya dengan Dana Indonesiana
Episode 19 : Rapor Pendidikan
Episode 20 : Praktisi Mengajar
Episode 21 : Dana Abadi Perguruan Tinggi
Episode ke-22 Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri menjadi Lebih Holistik, Inklusif dan Transparan
PELAJAR PANCASILA
Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, :
Keenam ciri tersebut dijabarkan sebagai berikut: Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara. Berkebinekaan global Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan. Bergotong royong Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi. Mandiri Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri. Bernalar kritis Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan. Kreatif Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.
SEKOLAH PENGGERAK ( https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/ )
Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan
Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang
mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala
sekolah dan guru).
Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah
sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi
sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan
ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.
Tujuan Program Organisasi Penggerak
- Mengidentifikasi program-program peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang dilakukan oleh Ormas dan telah terbukti memiliki dampak positif terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik;
- Mengidentifikasi Ormas yang memiliki dan/atau mengembangkan model peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Indonesia;
- Mengintegrasikan berbagai model program peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang sudah dilaksanakan oleh Ormas dan terbukti memberikan dampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik kedalam proses pembelajaran; dan
-
Memperluas dan menyebarkan model peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan yang
terbukti memiliki dampak terhadap peningkatan proses dan hasil belajar peserta didik
pada skala yang besar.
Guru Penggerak
Peran Guru Penggerak
Guru Penggerak diharapkan menjadi katalis perubahan pendidikan di daerahnya dengan cara:
- Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya
- Menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah
- Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah
- Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antar guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
- Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah
5 Intervensi Program Sekolah Penggerak
- Pendampingan Konsultatif dan Asimetris ;Program kemitraan antara Kemendikbud dan pemerintah di mana Kemendikbud memberikan pendampingan implementasi Sekolah Penggerak
- Penguatan Sumber Daya Manusia di Sekolah; penguatan Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Penilik, dan Guru melalui program pelatihan dan pendampingan intensif (coaching) one to one dengan pelatih ahli yang disediakan oleh Kemdikbud.
- Pembelajaran dengan Paragidma Baru; Pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter yang sesuai nilai-nilai Pancasila, melalui kegiatan pembelajaran di dalam dan luar kelas.
- Perencanaan Berbasis Data; Manajemen berbasis sekolah: perencanaan berdasarkan refleksi diri satuan pendidikan
- Digitalisasi Sekolah; Penggunaan berbagai platform digital bertujuan mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, menambah inspirasi, dan pendekatan yang disesuaikan
Tata Kelola Sekolah berintegritas
Istilah baru dalam Pendidikan di Kurikulum Merdeka (CP, MA, PELAJAR PANCASILA, ATP, KOSP)
Istilah Baru yang Ada di Kurikulum Merdeka
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan pada saat ini sekolah masih diberikan pilihan kurikulum yang diimplementasikan di sekolahnya, namun demikian semua sekolah dan pihak-pihak terkait di dalamnya sudah siap menerapkan kurikulum ini pada tahun 2024 nanti.
Berikut ini beberapa istilah baru dalam kurikulum Merdeka:
1. Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian pembelajaran adalah istilah pengganti Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam Kurikulum 2013 (Kurtilas). Dalam format Capaian Pembelajaran, tidak ditemukan lagi pemisah antara aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Keseluruhan aspek tersebut digabung dan diintegrasikan dalam satu paragraf utuh. Capaian pembelajaran dibentuk berdasarkan pembagian fase. Setiap fase mencakup pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi umum.
2. Modul Ajar (MA)
Modul ajar merupakan istilah pengganti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam Kurtilas. Sama seperti RPP, Modul Ajar juga dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas siswa, dan asesmen untuk memastikan tercapainya tujuan pembelajaran siswa.
Ada dua jenis modul ajar Kurikulum Merdeka, yakni Modal Ajar Umum untuk proses pembelajaran yang diwajibkan bagi semua guru mata pelajaran dan Modul Ajar Khusus Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dikhususkan untuk mengembangkan projek Profil Pelajar Pancasila.
3. Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila merupakan istilah pengganti Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) pada Kurtilas. Pelajar pancasila merupakan perwujudan pelajar sepanjang hayat yang memiliki potensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Enam ciri utamanya adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan TME, dan berahklak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
4. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan istilah pengganti silabus dalam Kurtilas. Istilah ini merujuk pada serangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis sesuai urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase.
ATP kemudian dijadikan sebagai panduan guru dan siswa demi Capaian Pembelajaran di akhir fase tersebut. Komponen Tujuan pembelajaran memuat tiga aspek, yakni kompetensi, konten, dan variasi.
Secara keseluruhan, alur tujuan pembelajaran menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi antar fase dan jenjang pendidikan.
5. Teaching at the Right Level (TaRL)
Teaching at the Right Level (TaRL) adalah sebuah pendekatan belajar yang mengacu pada tingkatan capaian ataupun kemampuan peserta didik. TaRL dalam Kurikulum Merdeka mengacu pada tingkat kemampuan siswa.
6. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) diturunkan dari indikator asesmen suatu tujuan pembelajaran yang mencerminkan ketercapaian kompetensi pada tujuan pembelajaran tersebut.
KKTP berfungsi untuk merefleksikan proses pembelajaran dan mendiagnosis tingkat penguasaan kompetensi siswa. Dengan demikian, guru dapat memperbaiki proses pembelajaran dan memberikan intervensi pembelajaran yang sesuai.
7. Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP)
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan merupakan pengganti istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini memuat semua rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan.
Itulah tadi penjelasan tentang istilah-istilah baru dalam Kurikulum Merdeka yang penting untuk diketahui. Pemahaman istilah tersebut berguna untuk memudahkan implementasinya di satuan pendidikan masing-masing, khususnya bagi Anda yang berprofesi sebagai Guru Penggerak.
disadur dari aku pintar blogdspot dan parboapoa blogspot.
Permendikbud No. 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi
PBD ( PERENCANAAN BERBASIS DATA); Seputar PBD PAUD (Pengertian , Permasalahan Perencanaan dan Mekanisme PBD di satuan Pendidikan )
Apa itu Perencanaan Berbasis Data (PBD)?
Perencanaan Berbasis Data (PBD) adalah bentuk pemanfaatan data rapor pendidikan sebagai bentuk intervensi satuan maupun dinas pendidikan maupun pemerintah daerah terhadap mutu dan capaian pendidikannya dan bertujuan untuk mencapai peningkatan dan perbaikan mutu pendidikan yang berkesinambungan.
Tujuan Dari Perencanaan Berbasis Data (PBD) Perencanaan Berbasis Data (PBD) bertujuan untuk memberikan perbaikan pembelanjaan anggaran serta pembenahan sistem pengelolaan satuan pendidikan yang efektif, akuntabel dan konkret. Selain itu, Perencanaan Berbasis Data (PBD) juga disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan atau dinas berdasarkan identifikasi masalah yang berasal dari data pada platform Rapor Pendidikan, yang kemudian mendorong satuan pendidikan dan dinas pendidikan untuk melakukan pembenahan melalui penyusunan kegiatan peningkatan capaian berdasarkan hasil identifikasi dan refleksi terhadap capaian di Rapor Pendidikan dan kondisi lapangan.
Tujuan Utama dari Perencanaan Berbasis Data (PBD) Bagi Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah melakukan perubahan perilaku dalam perencanaan dan penganggaran, sedangkan manfaat nya adalah sebagai berikut:
1. Membangun budaya refleksi dan peningkatan kapasitas satuan PAUD dalam menyusun dokumen perencanaan tahunan (Rencana Kerja Tahunan) dan anggaran (RKAS) melalui proses Identifikasi, Refleksi, Benahi.
2. Satuan PAUD lebih siap untuk menyampaikan rencana penggunaan anggarannya secara akuntabel melalui RKT dan RKAS di akhir tahun 2022. RKT dan RKAS yang sudah selesai disusun oleh satuan PAUD diinput ke dalam ARKAS di tahun 2023.
3. Meningkatkan kesiapan satuan PAUD untuk proses akreditasi, karena Indikator Rapor Pendidikan PAUD sudah disesuaikan dengan konsep dan indikator yang digunakan dalam akreditasi satuan PAUD.
Selain itu meskipun secara umum tahapan Perencanaan Berbasis Data (PBD) di satuan PAUD sama dengan Dikdasmen, namun terdapat 2 perbedaan sebagai berikut: PAUD belum memiliki profil pendidikan yang dapat diunduh dari platform rapor pendidikan, maka ditambahkan Lembar Evaluasi Diri yang digunakan oleh satuan PAUD untuk melakukan evaluasi diri dengan merujuk pada indikator kinerja dimensi D (kualitas proses pembelajaran) dan E (kualitas pengelolaan satuan pendidikan) di Rapor Pendidikan. ARKAS untuk PAUD baru siap di tahun 2023, sehingga RKT dan RKAS yang dihasilkan melalui Perencanaan Berbasis Data (PBD) dapat langsung diterapkan terlebih dahulu oleh satuan PAUD. RKT dan RKAS baru dilaporkan di dalam ARKAS saat aplikasi sudah siap.
MENERAPKAN PBD UNTUK SATUAN PAUD
Setelah berhasil mengunduh lembar rekomendasi Perencanaan Berbasis Data (PBD) pada menu tindak lanjut Rapor Pendidikan, kepala satuan pendidikan dapat melakukan pembenahan satuan pendidikannya dengan mengidentfikasi dan merefleksikan kondisi satuan PAUD untuk menghadirkan layanan PAUD yang berkualitas pada lembar evaluasi diri.
contoh lembar evaluasi diri PAUD
Dari hasil lembar evaluasi diri, pada satuan PAUD indikator yang ada di dalam dimensi D (Kualitas Proses Pembelajaran) dan dimensi E (Kualitas Pengelolaan Satuan Pendidikan) perlu dimaknai sebagai indikator kinerja, dan untuk meningkatkan kualitas layanan pada 2 indikator tersebut perlu dilakukan Perencanaan Berbasis Data (PBD).
Dalam upaya peningkatan kualitas layanan melalui PBD, ada beberapa prinsip yang perlu menjadi catatan:
- Pemenuhan indikator kinerja perlu dimaknai sebagai proses perjalanan satuan PAUD dalam upayanya menyediakan layanan berkualitas. Indikator suksesnya adalah terjadinya kemajuan (progress).
- Satuan PAUD dapat menerapkan laju yang berbeda dalam memenuhi indikator layanan PAUD berkualitas serta fokus pemenuhan indikator kinerja yang berbeda yang selaras dengan visi misi, kapasitas dan karakteristik satuan. Artinya, setiap satuan PAUD dapat menentukan proses perjalanannya (learning journey) sendiri.
- Proses perjalanan satuan PAUD dalam menyediakan layanan berkualitas ini dipandu menggunakan kerangka Perencanaan Berbasis Data (PBD). Perencanaan Berbasis Data (PBD) merupakan bagian dari evaluasi sistem internal yang termaktub dalam Evaluasi Sistem Pendidikan (Permendikbudristek No 9 Tahun 2022).
- Untuk menyelesaikan seluruh proses ini, satuan PAUD dapat mengunduh Lembar PBD PAUD pada laman Rapor Pendidikan. Namun sebelum memulai mengunduh lembar Perencanaan Berbasis Data (PBD), satuan PAUD perlu mengetahui terdapat tiga langkah utama dalam proses ini, yakni; Melakukan Identifikasi, Refleksi dan Benahi untuk mencapai indikator layanan PAUD berkualitas.
A. Refleksi
Di dalam tahapan identifikasi ini terdapat dua langkah yang harus satuan PAUD lakukan, yakni:
- Evaluasi diri: Dalam melakukan evaluasi diri, satuan PAUD akan melakukan identifikasi sejauh mana posisi atau capaiannya saat ini untuk indikator dimensi D dan E dengan menggunakan Lembar Evaluasi Diri yang ada di dalam Lembar Perencanaan Berbasis Data (PBD) PAUD.
- Memilih indikator atau aspek layanan mana yang ingin disediakan dan ditingkatkan kualitas layanannya. Satuan PAUD dapat menggunakan Lembar Identifikasi untuk memandu proses pemilihan indikator atau aspek layanan di dalam Lembar Perencanaan Berbasis Data (PBD) PAUD.
Yang perlu diingat dalam melakukan evaluasi diri
1. Satu Visi:
Indikator kinerja merujuk pada indikator dimensi D dan E (konsisten
dengan kerangka PAUD Berkualitas, Transformasi Satuan PAUD dalam PSP dan
akreditasi)
2. Hasil Evaluasi bukan Rapor satuan pendidikan:
Hasil evaluasi diri tidak dimaknai sebagai data objektif, melaunkan
hasil refleksi kondisi satuan yang disepakati bersama antara kepala
satuan, pendidik serta pihak lain yang terlibat di dalam PBD
3. Tidak High-Stake:
Hasil evaluasi diri adalah milik satuan, dan tidak menjadi dasar
perlakuan apapun terhadapat satuan. karenanya, satuan perlu melakukan
evaluasi diri dengan sejujur-jujurnya agar hasil evaluasi diri
betul-betul dapat digunakan untuk memandu penentuan aspek layanan yang
ingin disediakan dan ditingkatkan kualitasnya
Untuk mempermudah proses identifikasi satuan PAUD, berikut adalah 4 kategorisasi kondisi layanan yang dapat dijadikan rujukan:
- Prima: Capaian sangat baik atau satuan pendidikan telah memenuhi seluruh indikator disertai dokumen pendukung. Namun, kata prima bukan berarti satuan pendidikan tidak perlu melakukan pembenahan/perbaikan indikator. Perbaikan harus tetap dilakukan agar peningkatan kualitas layanan berlangsung secara terus menerus dan berkelanjutan, terutama pada indikator prioritas.
- Kondusif: Capaian baik atau satuan pendidikan mendukung berlangsungnya aktivitas dan berproses dalam pemenuhan indikator (merujuk pada pemenuhan indikator mencapai 80%) dan disertai dengan dokumen pendukung.
- Pra kondusif: Capaian cukup atau satuan pendidikan telah melaksanakan pemenuhan sebagian dari indikator (merujuk pada pemenuhan indikator sebesar 50%) dan disertai dengan dokumen pendukung.
- Perlu pengembangan: Capaian kurang atau satuan melaksanakan pemenuhan sebagian kecil indikator (merujuk pada pemenuhan indikator sebesar kurang dari 50%), dan dokumen pendukung tidak lengkap.
B. Refleksi
Pada tahapan refleksi, satuan PAUD dapat merumuskan akar masalah untuk setiap indikator yang dipilih. Tujuan dari proses ini adalah saat satuan PAUD memilih kegiatan benahi untuk meningkatkan kualitas layanan, kegiatan yang dipilih dapat menjadi solusi dari akar masalah yang sudah diidentifikasi.
C. Benahi
Pada tahapan benahi, satuan PAUD dapat menentukan dan membuat program sebagai solusi dari setiap akar masalah, serta menetapkan target dan pengorganisasian kegiatan. Setelah melengkapi kegiatan Benahi, satuan pendidikan perlu memeriksa kembali hasil perencanaan di satuannya, dimulai dari kolom Identifikasi, Refleksi dan Benahi. Apabila sudah sesuai, satuan PAUD dapat memetakan kegiatan benahi mana yang memerlukan anggaran, nantinya kegiatan (Kode) RKAS tersedia di dalam dropdown list untuk dipilih oleh satuan PAUD pada lembar Perencanaan Berbasis Data PAUD.
Semua langkah tersebut merupakan bagian dari budaya refleksi dan perbaikan layanan yang tercermin di dalam Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) serta Rencana Kegiatan Anggaran Satuan (RKAS). Melalui proses ini, kapasitas perencanaan satuan pendidikan akan terus terasah, anggaran digunakan secara akuntabel, dan mendorong terwujudnya lingkungan belajar yang partisipatif.
untuk memulai masuk ke PBD, maka dapat LOGIN PBD https://paudpedia.kemdikbud.go.id/pbd/proses/login2
loginnya dengan