PROGRAM PRIORITAS KEMDIKDASMEN
Penguatan Pendidikan Karakter
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah gerakan pendidikan nasional untuk membentuk karakter siswa menjadi individu yang berpikiran, berhati, dan berperilaku baik, sesuai dengan Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Gerakan ini bertujuan mengharmonisasikan perkembangan intelektual (olahpikir), emosional (olahrasa), etika (olahhati), dan fisik (olahraga) siswa melalui kerja sama sekolah, keluarga, dan masyarakat, dengan peran penting guru sebagai teladan dan fasilitator.
Penguatan Pendidikan Karakter memiliki beberapa program, yaitu:
- Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH)
- Gerakan 7 KAIH mencakup: Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Gemar Belajar, Makan Sehat dan Bergizi, Aktif Bermasyarakat, dan Tidur Cepat. Setiap kebiasaan dirancang tidak hanya untuk membangun kesehatan fisik, tetapi juga menumbuhkan ketangguhan mental, disiplin, dan kepedulian sosial anak-anak Indonesia. Gerakan ini bertujuan untuk mewujudkan penguatan karakter utama bangsa dan mendukung tercapainya delapan dimensi profil lulusan dengan gerakan partisipatif dari seluruh pemangku kepentingan dan catur pusat pendidikan.
- Pertemuan Pagi Ceria
- Keberhasilan
Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat tidak hanya tercermin dari
antusiasme sekolah dan berbagai praktik baik di daerah, tetapi juga dari
lahirnya program-program turunan yang konkret dan mudah diterapkan
dalam keseharian murid. Salah satu wujud implementasi nyata dari gerakan
ini adalah Pertemuan Pagi Ceria (PPC). Melalui PPC, sekolah tidak hanya
mengajarkan kebiasaan baik, tetapi juga menghadirkan ruang bersama
untuk membangun kedisiplinan, semangat kebersamaan, serta rasa cinta
tanah air sejak awal hari.
Sebelum pembelajaran dimulai, sekolah yang melaksanakan PPC mengawali harinya dengan tiga kegiatan utama:
1. Senam Anak Indonesia Hebat minimal dua kali dalam seminggu, agar murid bersemangat, sehat, dan siap belajar dengan energi positif.
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya, simbol kebanggaan sekaligus wujud nyata rasa kebangsaan yang mempererat persatuan antar peserta didik.
3. Doa bersama sesuai keyakinan masing-masing, yang menumbuhkan rasa syukur, memohon kelancaran pembelajaran, sekaligus memperkuat toleransi.
Pertemuan Pagi Ceria (PPC) hadir sebagai wujud nyata dari Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Tujuannya adalah membiasakan murid memulai hari dengan semangat positif, disiplin, dan rasa cinta tanah air. Melalui kegiatan Senam Anak Indonesia Hebat, menyanyikan Indonesia Raya, serta doa bersama, PPC membantu menumbuhkan kesehatan, kebersamaan, rasa syukur, dan persatuan sejak awal hari, sehingga murid lebih siap belajar dan berkembang menjadi pribadi yang hebat.
- Senam Anak Indonesia Hebat
- Keberhasilan Pertemuan Pagi Ceria tidak lepas dari peran aktivitas fisik yang menjadi penggerak semangat belajar. Dari situlah, Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH) menjadi salah satu elemen penting yang terus diperkuat. Melalui gerakan yang sederhana, menyenangkan, dan bisa dilakukan bersama, SAIH bukan hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga menanamkan kedisiplinan, kekompakan, serta energi positif bagi peserta didik.
Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH) bertujuan membiasakan murid melakukan aktivitas fisik yang menyehatkan sekaligus menyegarkan pikiran. Melalui gerakan sederhana dan menyenangkan, SAIH menumbuhkan semangat belajar, menanamkan kedisiplinan, serta memperkuat kekompakan. Dengan demikian, murid dapat memulai hari dengan energi positif yang mendukung kesiapan mereka dalam mengikuti pembelajaran dan aktivitas sekolah.
- Album Lagu 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
- Album 7KAIH lahir dari ajang Kreasi Cipta Lagu Anak Nusantara yang digelar November 2024, mengusung tema 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH) yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Dari lebih 1.900 karya lagu yang masuk, terpilih karya terbaik yang dibukukan dalam album tersebut.
- Uniknya, lagu-lagu dalam album ini juga digunakan dalam berbagai kegiatan masyarakat, seperti karnaval 17 Agustus, yang menambah semarak perayaan kemerdekaan dengan nuansa edukatif. Bahkan, lagu “Makan Sehat, Kita Hebat” dari album ini telah dimanfaatkan oleh rumah sakit sebagai konten edukasi tentang pentingnya pola makan sehat dan bergizi bagi anak-anak dan keluarga.
Album 7KAIH hadir sebagai sarana edukasi kreatif yang memadukan nilai kebiasaan baik dengan karya musik anak bangsa. Tujuannya adalah menanamkan tujuh kebiasaan positif mulai dari bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat, melalui lagu yang mudah diingat, menyenangkan, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Lebih dari sekadar hiburan, album ini menjadi media pembelajaran yang dapat digunakan di sekolah, keluarga, maupun masyarakat, sehingga mendukung tumbuhnya generasi sehat, cerdas, dan berkarakter hebat.
2. Wajib Belajar 13 Tahun dan Pemerataan Kesempatan Pendidikan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Program-program prioritas PAUD adalah sebagai berikut:
1. Konsolidasi Data Profiling Daerah terkait Layanan PAUD
Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan data perluasan akses PAUD untuk mendukung implementasi Wajib Belajar PAUD 1 Tahun Pendidikan Prasekolah.
2. Penyusunan Desain Besar Wajar 1 Tahun Prasekolah
Tujuan Kegiatan ini adalah menyusun dokumen desain besar terkait strategi persiapan implementasi kebijakan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah.
3. Peningkatan Kapasitas UPT dalam melakukan Advokasi dan Pendampingan Wajar 1 Tahun Prasekolah
Kegiatan ini bertujuan untuk:
-
- meningkatkan pemahaman UPT terkait kebijakan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah;
- mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan;
- mendorong pemanfaatan data untuk melakukan advokasi dan pendampingan; dan
- menyusun rencana pelaksanaan advokasi, pendampingan, dan evaluasi UPT dalam implementasi kebijakan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah.
4. Sosialisasi Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah kepada 514 Dinas Pendidikan dan Pokja Bunda PAUD
Kegiatan ini bertujuan untuk:
-
- meningkatkan pemahaman Dinas Pendidikan terkait kebijakan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah;
- mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan di daerah;
- mendorong pemanfaatan data untuk melakukan implementasi kebijakan; dan
- menyusun rencana aksi daerah dalam percepatan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah.
5. Advokasi dan Pendampingan kepada 27 Pemda (Lokus Intervensi Tahun 2025)
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini meliputi:
-
- melakukan advokasi dan pendampingan kepada Pemda dalam implementasi percepatan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah; dan
- Pemda dapat menentukan strategi yang relevan sesuai kondisi daerahnya untuk percepatan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah.
6. Pendampingan Program Kerja Pokja Bunda PAUD
Melakukan diskusi bersama dengan Bunda PAUD dan Pokja Bunda PAUD terkait:
-
- koordinasi dan sinkronisasi, serta kesamaan persepsi antar program kerja Bunda PAUD dan Pemerintah Pusat;
- Bunda PAUD dan Pokja Bunda PAUD memahami masing-masing perannya dalam kolaborasi untuk implementasi kebijakan Wajar 1 Tahun Prasekolah;
- Bunda memiliki strategi, dan solusi yang akan dilakukan dalam implementasi kebijakan Wajar 1 Tahun Prasekolah, sesuai dengan data dan kondisi di masing-masing daerah; dan
- Apresiasi Bunda PAUD Nasional Tahun 2025.
7. Penyusunan draft Juknis Implementasi Strategi Wajar 1 Tahun Prasekolah
Penyusunan juknis strategi implementasi Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah, yaitu:
-
- Draft juknis Implementasi PAUD-SD Satu Atap dan Kelas Rangkap;
- Draft juknis Guru Kunjung dan APE Keliling;
- Draft juknis Penegrian PAUD (reviu); dan
- Draft juknis Perluasan Kewenangan PAUD.
8. Penyusunan Bahan Publikasi Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah
Tujuan kegiatan ini adalah menyusun content brief sebagai bahan publikasi wajar 1 tahun prasekolah dan membuat content bahan publikasi wajar 1 tahun prasekolah.
9. Penyusunan Regulasi Penguatan Bunda PAUD
Tujuan kegiatan ini adalah:
-
- mengidentifikasi secara komprehensif kebutuhan regulasi yang mendukung penguatan peran Bunda PAUD di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota;
- menyusun draft regulasi yang mengatur peran, tugas, dan fungsi Bunda PAUD; dan
- menyamakan persepsi dan arah kebijakan antar pemangku kepentingan terkait peran Bunda PAUD.
10. Rapat Koordinasi Desain Besar Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah bersama Lintas K/L
Tujuan kegiatan ini adalah penyamaan persepsi tentang kebijakan Percepatan WAJAR 1 Tahun Prasekolah dan pemetaan program lintas K/L untuk mendukung percepatan WAJAR 1 Tahun Prasekolah.
11. FGD Percepatan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah bersama LPTK
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini meliputi:
-
- melakukan koordinasi terkait kebijakan dan Desain Besar Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah dengan LPTK; dan
- melakukan koordinasi terkait sinergitas program dan peran LPTK untuk percepatan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah.
Peningkatan Kualifikasi, Kompetensi, dan Kesejahteraan Guru mencakup sebelas (11) program prioritas, yaitu:
0 Response to "PROGRAM PRIORITAS KEMDIKDASMEN"
Posting Komentar