Tema:ِّ ماَتا ج ُ النِّع (MAHKOTA KENIKMATAN)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. Marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah dengan senantiasa istiqamah dalam takwa, dalam melaksanakan segala perintah Allah dan sunnah- sunah Nabi-Nya, menjauhi segala larangan-Nya dan tidak berbuat maksiat dan durhaka kepada- Nya dan marilah kita selalu tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Swt dengan sebaik-baik taqwa.
Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. Anugerah Allah yang diberikan kepada kita sangat melimpah, dan karunia-Nya sangat banyak, dan tidak seorang pun dapat menghitung dan mengukurnya. Di antara nikmat yang terbesar adalah kesehatan dan keamanan.
Abdullah bin Mas’ud berkata: “Kenikmatan adalah keamanan dan kesehatan”, dan keduanya adalah mahkota kenikmatan,
dalam syair disebutkan: ُ ا ُْه اناا ُفااشْكرهيمهه ُناعكلهاره ُ*** َُتاج ٌُلاقْرهاسْتاه ُواناحَّة ُا ْلْهنْسهلاصاوُ ااماْع ناا ُلان ُْنانه سْمه ُجهحَّةهه ُصبهدوناُو ***ٌُ ةااحاقَّق ُرَُت ا ه ُأامْن َُلان ُْدونهمُ “
Sungguh kesehatan dan stabilitas manusia *** (adalah) Mahkota dari segala kenikmatan kita, jadi ucapkanlah terima kasih atas keduanya” “Tanpa keamanan tidak ada kenyamanan *** Tanpa kesehatan tubuh kita, kita tidak akan sejahtera.”
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. Sesungguhnya keamanan atau rasa aman itu adalah bagian dari kenikmatan yang diberikan Allah kepada hamba-Nya, Nabi Allah Ibrahim as berdoa kepada Tuhannya: ُ ااذال ُْهاه ُاجْعبارُُالاداالْبنًاهآم “Ya Tuhan, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman”. (QS Ibrahim ayat 35)
Demikian juga dengan kesehatan dan keselamatan, keduanya merupakan bagian daripada kenikmatan, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw: ُُ ْئًا ايه ُشنيهقاا ُالْيعْدا َُلا ُْيعْطاوْا ُباهن َُّالنَّاسفاإُ ْيًْااخُانهمُهةايهافاالْعُ(ُرواهُاُلرتمذي) “Sesungguhnya manusia tidak diberi yang lebih baik dari keselamatan setelah beriman” (HR. At Tirmidzi)
Ibaadallah. Keselamatan adalah mahkota bagi orang-orang yang sehat, mereka dianugerahkan keselamatan dan kesehatan oleh Tuhannya dan mereka dimuliakan dengan itu. Rasulullah saw berdoa kepada Allah setiap hari dengan berkata:َُّ اللَّهمُُهِنهافاعُِفهُهانداب “Ya Allah, selamatkan badanku (dari penyakit dan segala hal yang tidak baik).”
Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. Tidak ada ketenangan pikiran dan tidak ada kesenangan hidup kecuali dengan nikmat kesehatan, dan tidak ada kesehatan yang sempurna kecuali melalui dengan rasa aman, karena keduanya (kesehatan dan keamanan) bagian untuk mencapai kebahagiaan hidup, dan apabila kedua nikmat itu diperoleh maka lengkaplah kenikmatan dunia ini.
Rasulullah saw bersabda:ُُْ تا يزهاأا َّنَّاا ُح؛ ُفاكهههوْمااه ُقوت ُينْده، ُعهههداساُج ًفًُِفه اا، ُمعه رْبهههُس نًا ُِفههنْكم ُْآمه ُماحان ُْأاصْبام ااْي لاه ُالدُّنُ(رواهُاُلرتمذيُُُوابنُماجه)
“Barang siapa yang pagi hari dalam kondisi aman jiwanya, sehat raganya, dan dia punya bahan makanan cukup di hari itu, seolah-olah dunia telah dikumpulkan untuknya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. Karena nikmat kesehatan dan keamanan, manusia dapat beribadah dengan tenang kepada Allah Swt, manusia dapat mengembangkan ilmunya, mengurus keluarganya, dan dapat mengabdi kepada negaranya, serta dapat mengumpulkan pahala amal kebaikan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, marilah kita sama-sama berdoa agar kita selalu diberikan nimat kesehatan, keselematan dan keamanan dan kita semua dijadikan termasuk ke dalam golongan hamba-Nya yang pandai bersyukur. Ya Allah, berilah kami kesehatan, keselamatan, dan stabilitas keamanan. Anugerahkanlah kami kemudahan untuk patuh kepada-Mu, patuh kepada Rasul-Mu Muhammad dan patuh kepada orang yang Engkau perintahkan untuk kami patuhi. Sebagaimana Firman-Mu:ُْ نْكمهه ُمُا ْلْامْر أوِلهاا ُويعوا ُالرَّسولهأاطا ُو َللَّايعوا ُاهنوا ُأاطا ُآماينها ُالَّذاُّه ُأايَيا “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu”. (QS. An Nisa ayat 59) ُُ
Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. Sesungguhnya diberikan dan ditambahkannnya nikmat Allah itu tergantung pada rasa syukur kita kepada Allah, Allah Swt berfirman:ُْ ُْت اراكن ُْشهبُّكم ُْلائاا ُرإهذ َُْتااذَّناوُْانَّكمهيدْلاازُُْلاىِٕناوٌُُُيْدهادُْلاش ااِبهذان َُّعهار ُْت ُْاافك “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim ayat 7).
Nikmat stabilitas keamanan atas negeri ini merupakan salah satu nikmat yang paling besar pengaruhnya dan karena menyangkut seluruh aspek kehidupan, oleh karena itu Allah Swt mengingatkan kita akan hal tersebut dan memerintahkan kita untuk mensyukurinya.
Allah Swt berfirman:ُ عْبدواافالْيُوْفان ُْخهناهم ُْماآمان ُْجوع ُوههم ُْماماي ُأاطْعه * ُالَّذهيْتااا ُالْبذاب َُّهار “Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah) * yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.” (QS. Quraisy ayat 3 dan 4).
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. Untuk memperkuat stabilitas keamanan salah satunya dengan menghindari rumor dan menjauhi penyebaran berita bohong atau hoax, dan hoax juga merupakan sesuatu yang dibenci oleh Allah Swt. Nabi Muhammad saw bersabda:ُُ َللَّاإهن َُّاُاههاركُْلاكمًُُثً: ثاَلا-ا ُأاوََّلاااارذاكاو-ُُُاقاالا ُوايلهقُ(ُرواهخباريُ) “Sesungguhnya Allah membenci tiga hal bagi kalian: - yang pertama – yaitu desas-desus atau mengatakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya”. (HR. Bukhori)
Rasulullah saw telah memperingatkan dampak penyebaran rumor atau hoax, beliau bersabda:ُ اثهدَُْي ا َبًُأان هاذ ُكهرْءااى َُبه لْمافكُهبهكلُُاامُاعهَساُ(رواهُُمسلم) “Cukuplah seorang (dikatakan) berdusta jika dia menyampaikan seluruh apa yang dia dengar.” (HR. Muslim) Lalu beliau Rasulullah saw melihat seseorang disiksa karena berdusta, dan dikatakan:ٌُُ جلاإهنَّه ُرُهنْه ُِفه ُا ْلْفااقال ُعاةا ُفاتحْمااذْبب ُالْكهكْذااذَّابٌ، ُيكُ(ُرواهخباري) “Sesungguhnya dia adalah seorang pendusta. Dia membuat kedustaan dan dia sebarkan ke seluruh penjuru dunia.” (HR. Bukhori).
Jama’ah Kaum Muslimin Rahimakumullah. Marilah kita bertakwa kepada Allah, hendaklah setiap manusia melihat nikmat Allah atas dirinya, bekerjalah sesuai dengan yang diridhai-Nya, syukurilah nikmat-Nya, dan mari kita ingatkan keluarga dan keturunan kita akan hal itu, serta marilah kita selalu ingat bahwa kita bertanggung jawab atas segala sesuatu. Demikian khutbah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi diri kami dan jama’ah sekalian. Semoga kita tetap di dalam golongan hamba-hamba Allah yang sholeh
https://drive.google.com/file/d/1oPClyjor-41zpwtjoZh7gF_ZeSUuIjqL/view?usp=sharing link
Tidak ada komentar:
Posting Komentar